Rabu, Oktober 27, 2010

Petaka Karakter Tanaman Panas Ketika Musim Hujan Tiba

tanaman karakter panas
Seharian dirumah menunggu berhentinya hujan yang terus menerus mengguyur dan tak terasa waktu terus bergulir, hingga siang hari hujan tetap bertahan walau rintik-rintik. Disela kesuntukan dan untuk mengusir rasa kantuk, iseng-iseng kuperhatikan air di selokan yang mulai naik, hemmmm…. sampai kapan musim hujan akan berakhir …? . Hampir sepanjang tahun ini hujan terus turun mengguyur kota Jakarta, betapa tidak pada saat musim kemarau tetap saja turun hujan, bahkan diperkirakan mulai bulan ini intensitas curah hujan akan lebih banyak dibandingkan bulan bulan sebelumnya.

Hujan yang turun hampir di sepanjang tahun ini ternyata memberikan dampak tidak baik bagi beberapa tanaman karakter panas yang saya miliki. Ada beberapa tanaman ternyata didapati membusuk tanpa bisa diselamatkan lagi, padahal tanaman tersebut adalah bahan siap kontes yang sudah diprogram jauh hari sebelumnya, sekedar sharing bagi Anda penggemar tanaman berkarakter panas seperti aneka kaktus atau tanaman sekulen lainnya agar berhati-hati dimasa penghujan ini, jangan sampai tanaman kesayangan Anda membusuk seperti yang saya alami. Hal ini bisa terjadi karena tanaman berkarakter panas memiliki kemampuan dalam menyimpan/mengikat makanan dan air didalam tubuhnya sebagai cadangan makanan, maka sudah sepantasnya dia akan hidup normal dilahan yang kering dan cukup sinar matahari sesuai dengan habitat aslinya, bahkan mampu bertahan hidup walaupun hujan tidak turun berhari-hari.

Untuk itu pastikan media tanam sudah porous atau tidak mengikat air dengan memilih media tanam seperti: sekam bakar, pasir malang, pupuk kandang, dan menambahkan styrofoam/gabus, kurangi pemupukan berlebihan di musim hujan dan bila diharuskan maka gunakan pupuk slow release/ lambat larut, lakukan pemantauan terhadap lobang air yang ada dipot jangan sampai tersumbat atau pun terlalu kecil, kurangi penyiraman dimusim hujan dan bila pun harus disiram lakukan 1 kali seminggu, gunakan paranet atau plastik UV untuk melindungi tanaman dari terjangan air secara langsung, lakukan penjemuran tanaman sesering mungkin untuk mendapatkan hasil yang optimal bila tanaman berada di bawah naungan atap atau bangunan lainnya, perhatikan jangan sampai lobang pada pot bersentuhan langsung ketanah dikhawatirkan dapat menahan turunnya air bila overload dan kalau perlu taruh tanaman menggunakan stand/ stager, yang terakhir sempatkan untuk melakukan kontrol terhadap akar/rooting dan lakukan pruning daun jika diperlukan

Dengan demikian besar harapan tanaman Anda akan terhindar dari resiko kebusukan, semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi para pecinta tanaman karakter panas (kaktus dan jenis sekulen lainnya).



Read More......

Minggu, Oktober 10, 2010

Mengendalikan Rasa Marah

Mengendalikan Rasa Marah
“Kasihan ……..” itulah perasaan kita ketika merenungkan nasib Lilis, wanita setengah baya yang ditinggal mati suaminya. Lilis merasakan kepedihan dan kesepian karena kematian suaminya, ia kecewa dan sangat marah kepada teman-temannya dan menuduh bahwa mereka telah meninggalkannya saat ia butuh mereka bahkan Lilis beranggapan bahwa teman-temannya memiliki andil atas kematian suaminya.

Pernahkan Anda merasa kecewa dan marah kepada teman-teman karena merasa ditinggalkan ?

Banyak hal yang dapat membuat kita marah dalam menjalani rutinitas kehidupan terlebih pada kondisi saat ini dimana sifat individualistis begitu menonjol, lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri dan tidak peka terhadap perasaan dan kepentingan orang lain. Sebenarnya rasa marah adalah hal yang biasa, yang terpenting bukan bagaimana menghindari rasa marah melainkan bagaimana kita mengendalikannya. Marah yang terpendam dapat menimbulkan dendam sehingga mengganggu bahkan meracuni pikiran dan hati kita bahkan terkadang mengakibatkan sulit tidur dan pada gilirannya akan mempengaruhi kesehatan baik secara pisik maupun psikologis. Kita perlu mengendalikan rasa marah dan belajar untuk melupakan dan memaafkan kesalahan orang lain kepada kita.

Ketika menghadapi situasi yang menyebabkan kita merasa marah, ada baiknya untuk tahu caranya mengungkapkan kemarahan kita tanpa dengan ucapan bernada menyerang. Ada perbedaan yang mendasar bila kita marah dengan mengucapkan :
“Dasar Goblok” ! atau “Otak Udang” !
dan memberitahukan bahwa kita marah dengan mengucapkan :
“saya kecewa dengan hasil kerja anda” ataupun “saya menyesal telah mempercayai Anda”.

Bisanya kata-kata yang bernada kasar dan menyerang cenderung akan menimbulkan perlawanan, sedangkan jika sekedar menyampaikan perasaan marah, biasanya lebih dapat diterima.

Hampir semua orang pernah mengalami marah tetapi yang terpenting bukan menghindari rasa marah itu sendiri tetapi sewaktu marah kita harus mempunyai alasan yang benar, bukan semata-mata karena merasa harga diri terusik atau karena kelemahan manusiawi lainnya. Sehingga kita bisa mengendalikan rasa marah dan mengungkapkannya secara baik dan benar.

Read More......