Warna Tulisan Apa yang ada dalam pikiran Anda ketika melihat para Gepeng (gelandangan dan pengemis) yang banyak kita jumpai diperempatan jalan, lampu merah, terminal bis, stasiun KA, rumah makan bahkan sekarang sudah mulai masuk kerumah-rumah ?

Meski demikian tidak sedikit juga diantara kita yang beranggapan bahwa mereka adalah korban dari kesulitan ekonomi, bukankah tidak ada satu pun manusia yang ingin dilahirkan menjadi orang miskin, yang hidupnya mengharapkan belas kasihan dari orang lain. Hal tersebut yang mungkin dirasakan oleh para anak jalanan, gelandangan dan pengemis.
Kondisi kemiskinan yang berlangsung lama di daerah asal mereka dimana desa tempat mereka tinggal tidak lagi memberi lapangan pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, lahan yang semakin menyempit, sementara jumlah penduduk desa terus bertambah, sehingga terjadilah migrasi ke kota dengan impian mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang lebih baik. Ternyata di kota sama saja terlebih bagi mereka yang rata-rata tidak dibekali oleh pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Ini berakibat pada sulitnya mereka memperoleh pekerjaan, kemudian menganggur dan menjadi gelandangan pengemis.
Secara individu apakah yang dapat kita lakukan terhadap kemiskinan dan bagi orang-orang miskin (Gelandangan dan Pengemis) yang kerap kita temui dijalan-jalan … ? apakah kita hanya sekedar berharap bahwa itu semua semata-mata adalah urusan dan tanggung-jawab Pemerintah, bahwa fakir-miskin dan gelandangan dipelihara oleh Negara, sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 ! mengharapkan Pemerintah dalam kondisi seperti ini .... ? kelihatannya saat ini Pemerintah tengah disibukkan dengan berbagai macam urusan mulai dari Bank Century, Gayus, dan masih banyak lagi yang jelas mengindikasikan bahwa Pemerintah sendiri perlu melakukan ”pembersihan atau pembenahan” diri.
