Kamis, Juli 29, 2010

Meminta Maaf Dan Memaafkan Ternyata Sulit

meminta maaf dan memaafkan ternyata sulit, maaf, inspirasi, motivasi
Meminta maaf dan memaafkan ternyata sulit, tidak semudah mengucapkannya. Ada banyak orang yang masih bermasalah dengan kata maaf. Gengsi, jaga image, malu bahkan sampai ada yang merasa tidak perlu meminta maaf karena merasa memiliki kedudukan yang lebih tinggi.
Hidup dalam dunia yang kompleks dengan berbagai aktivitas dan kepentingan tentu saja menjadi pemandangan yang biasa bila timbul benturan atau perselihan.

Kemacetan lalu lintas, kesalah-pahaman, merasa diperlakukan tidak adil atau kekesalan lainnya dalam kehidupan sehari-sehari dapat menyebabkan orang menjadi gampang marah.

Sadar atau tidak, kerapkali kita merasa hanya pantas menerima hal-hal yang baik dalam hidup ini, jalanan yang selalu lancar, karier yang mulus karena merasa telah bekerja keras, kesuksesan. Bahkan berharap agar para sahabat/teman memperlakukan kita sesuai dengan keinginan kita. Ketika yang diterima justru sebaliknya, maka timbul kekecewaan dan rasa marah karena merasa diperlakukan tidak adil.

Dalam realita kehidupan adalah hal yang wajar bila sesekali kita merasa marah atau menghadapi kemarahan orang lain, yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengontrol atau mengendalikan rasa marah tersebut agar tidak menimbulkan hal-hal yang akan disesali dikemudian hari. Seandainya ada perbuatan kita yang melukai orang lain maka sudah selayaknya kita segera meminta maaf, dan sebaliknya kita cenderung akan marah bila merasa tersakiti, tetapi kalau orang tersebut meminta maaf akankah kita tetap mengeraskan hati untuk tidak menerimanya ?

Seseorang yang mau meminta maaf ataupun memaafkan berarti ia mempunyai hati yang terbuka, hati yang memasang telinga dan hati yang mau menerima.


Read More......

Minggu, Juli 25, 2010

Mewarnai Keberadaan Diri Kita

Mewarnai Keberadaan Diri Kita
Pernahkah Anda merasa tertekan atau mengalami masa-masa sulit dalam kehidupan atau dalam pekerjaan anda ? Tidak jarang disaat kita membutuhkan seorang sahabat untuk berbagi, justru orang tersebut pergi menjauh, kita merasa ditinggalkan dan dikucilkan. Tidak salah bila peribahasa mengatakan : Ada gula ada semut, saat kita sukses setiap orang mendekati dan mengaku sebagai seorang sahabat, akan tetapi ketika kita jatuh kita ditinggalkan dan dikucilkan dalam ketidak-berdayaan.

Dalam realita kehidupan sehari-hari banyak diantara kita yang cenderung hanya tertarik untuk bersahabat ataupun menghormati orang-orang karena atribut yang melekat pada dirinya atau kepada orang yang kita anggap dapat memberikan keuntungan kepada kita. Tetapi sulit untuk menghormati terlebih bersahabat dengan orang-orang yang dirundung kesusahan dan ketidak-berdayaan

Bagaimana dengan kita … ? sudahkah kita mengulurkan tangan memberikan bantuan bagi orang yang membutuhkan pertolongan ? atau kita termasuk kelompok yang menjauh dan menghindar tatkala ada sahabat ataupun orang yang kita kenal sedang mengalami kesusahan ? dan memilih berpura-pura tidak tahu akan kesusahan orang lain sambil berdalih “sayapun punya masalah sendiri dan tidak ada waktu untuk memikirkan mereka”

Bukankah disekitar kita masih banyak orang-orang yang terkucilkan karena ketidak-berdayaan, kita masih sering berjumpa dengan para gelandangan, anak-anak terlantar dan masih banyak lagi, mari kita coba berhenti memikirkan kepentingan diri sendiri, luangkan waktu dan berikan dukungan, jangan menutup mata dan telinga terhadap keadaan orang orang disekitar kita.

Hidup akan lebih ber-WARNA dan BERARTI apabila kehadiran kita berarti bagi orang lain.

Read More......